Senin, 19 Januari 2015
Magang Mandiri KPH Cianjur (Part 1)
Budi, Vira, Fara, Elmi, Kareen, Nida, Heri
Kami sampai di kantor Perum Perhutani KPH Cianjur Unit III
Jabar dan Banten sekitar pukul 08.30 WIB. Sesampainya di kantor kami lalu berkenalan dengan staff
yang bekerja di kantor Perum Perhutani KPH Cianjur Unit III Jabar dan Banten. Sambutan
para staff kantor sungguh ramah kepada kami. Setelah berkenalan kami mendapat
arahan dari Bapak Asep yang menjabat sebagai Asper (Asisten Perhutani). Setelah
mendapat pengarahan dari Asper kami lalu merapikan barang-barang kami di tempat
penginapan yang terletak di samping kantor. Pada jam 11.00 WIB kami berangkat
menuju lapang. Jarak antara kantor dan lapang sekitar satu jam. Dengan
mengendarai mobil milik salah satu staff kantor kami berangkat menuju lapang.
Cuaca hari ini mendung dengan semilir angin dan kabut tipis yang turun.
Pemandangan yang kami lalui sungguh membuat kami menikmati perjalanan menuju
lapang. Gunung, sawah, tanaman hias, dan resort-resort di sepanjang jalan
sungguh memanjakan mata kami. Sesampainya di lapang kami disambut hangat oleh
pegawai di lapang. Sebelum turun ke lapang kami bersama beberapa staff kantor
bersantai di sebuah warung sambil bercanda ria. Baso goreng, pisang goreng,
tempe goreng, jagung manis rebus anget sungguh pas menemani kami dengan cuaca
dingin Cianjur.
Setelah puas menikmati cemilan hangat kemudian kami berangkat
menuju divisi persemaian pinus. Jenis pinus yang ditanam yaitu Pinus merkusii
karena getah pinus jenis ini lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan
jenis pinus yang lain. Kami berkeliling menuju bedeng tabur, bedeng sapih,
tegakan pinus berumur 20 tahun, dan tempat penyadapan pinus. Bibit pinus yang
disemaikan berasal dari Cepu. Satu bedeng tabur berukuran 1 m x 4 m yang berisi
400 gram benih Pinus merkusii. Media bedeng tabur yaitu pasir yang telah
disterilisasi dengan cara dikeringkan. Semai pinus yang berbentuk seperti
batang korek berarti telah siap dipindahkan ke bedeng sapih. Semai pinus
disapihkan di bedeng sapih selama 1 tahun sebelum siap ditanam di lapangan.
Media yang dipakai pada bedeng sapih yaitu top soil dan pupuk kandang.
Penyadapan getah pinus dilakukan dengan metode quarre.
Bedeng Sapih Pinus merkusii
Semai Pinus merkusii di bedeng sapih
(Captured by Vira)
Tegakan Pinus merkusii tahun tanam 1994
Setelah berkeliling dari tegakan pinus kami beristirahat di
warung sambil kembali menikmati camilan hangat. Kami kemudian menunaikan sholat
dzuhur di sebuah mushola yang terdapat di pemukiman penduduk. Setelah sholat
kami menuju divisi penanaman dengan metode tumpang sari atau agroforestry.
Tanaman pokok yang ditanam adalah pinus dan salam. Tanaman sela berupa lamtoro,
jagung, dan kacang merah. Kami berkeliling di lapang dipandu oleh Pak Dudu. Pak
Dudu selalu berkata "We are team work!". Pak Dudu yang sangat humoris membuat kegiatan di lapang diwarnai canda tawa.
Pola agroforestry
Kami kembali menuju kantor pada pukul 16.00 WIB dengan
kembali menikmati pemandangan indah di sepanjang jalan ditemani hujan
rintik-rintik sore ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
wahhh sepertinya menyenangkan.. pengen juga far... hahahah
Posting Komentar