Jumat, 21 Februari 2014
Tugas 3 Sosiologi Umum: Struktur Interaksi kelompok Elit dalam Pembangunan Penelitian di Tiga Desa Santri
Hari, tanggal : Senin, 25 Februari 2013 MK.SOSIOLOGI UMUM
Praktikum ke : 3 RUANGAN
RK.CCR.2.(1)6
Faradila Mei Jayani / E44120030
Gerland Akhmadi / A24100197
RESUME
Struktur Interaksi
kelompok Elit dalam Pembangunan
Penelitian di Tiga Desa Santri
Sunyoto Usman
Terdapat beberapa istilah untuk membedakan kalangan kelas atas dan kelas
bawah dalam masyarakat. Kalangan kelas atas atau yang lebih dikenal dengan
sebutan elit adalah orang-orang yang memiliki jabatan formal dalam pemerintahan
dan kelembagaan ataupun memiliki kekuasaan dari segi materi. Sedangkan kalangan
kelas bawah atau yang lebih dikenal dengan sebutan massa adalah kelompok
mayoritas dalam masyarakat yang dikuasai oleh elit serta kurang diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan.
Sunyoto Usman melakukan penelitian di tiga desa santri dalam wilayah
kabupaten Jombang, Jawa Timur. Penelitian ini untuk mengkaji interaksi antar
elit dan pengaruh mereka dalam pembangunan pedesaan. Penelitian ini
menghasilkan tiga kategori elit yakni pamong desa, pemuka agama dan petani
kaya. Awalnya, Sunyoto menduga bahwa pemuka agama lebih dominan dalam pembangunan
desa. Namun setelah dikaji ternyata kelompok elit pamong desalah yang paling
dominan dalam pembangunan desa. Hal ini terjadi karena pamong desa lebih banyak
berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat terutama saat proyek
Supra-Insus, Tebu Rakyat Indonesia, dan Bantuan Desa.
Tolong Bantu Perbaiki Pertanian Kami
Muhammad Syaifullah
Pengrusakan hutan di kawasan Taman Nasional Kutai yang dilakukan oleh warga
sekitar semakin parah. Mereka melakukan perambahan hutan secara besar-besaran
untuk perkebunan, menebang kayu-kayu ulin, serta melakukan penguasaan lahan.
Hal ini membuat tim jagawana yang dipimpin Ade Suharso mengadakan pertemuan
dengaan beberapa tokoh masyarakat di Kondolo. Ade Suharso mengajak masyarakat
untuk menjaga hutan demi kebaikan bersama. Namun tokoh masyarakat mengaku
terpaksa membuka hutan karena tidak bisa lagi bertani. Mereka hanya
mengandalkan pembuatan kayu arang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun
kenyataannya di hutan, orang yang mencari kayu arang hanya sedikit. Justru yang
terjadi adalah penguasaan hutan secara besar-besaran. Hal ini memicu petugas
Taman Nasional Kutai untuk lebih menjaga kawasan konservasi ini.
Asosiatif
Individu-Individu
|
Individu-Kelompok
|
Kelompok-Kelompok
|
|
Kerja sama
|
Ade Suharso
mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat Kandolo untuk menjaga hutaan
Taman Nasional Kutai
|
1.
Anggota elit dengan
pemerintah
2.
Tonny Suhartono bekerja
sama dengan kalangan pelajar, pramuka, pejabat dan aparat keamanan melakukan
penghijauan di Taman Nasional Kutai
|
1.
Kerja sama pamong desa
dengan pemerintah untuk membangun desa
2.
Kerja sama warga setempat
dengan pendatang dalam pembagiaan lahan Taman Nasional Kutai
|
Akomodasi
|
Ade Suharso berbicara dengan beberapa tokoh masyarakat Kondolo mencari
jalan keluar masalah Taman Nasional Kutai
|
Beberapa Jagawana mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat
|
|
Asimilasi
|
1.
Petugas Taman Nasional
menyelamatkan hutan konservaasi Taman Nasional
|
Kelompok elit menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah antara kemauan
pemerintah dengan kepentingan masyarakat
|
Disosiatif
Individu-Individu
|
Individu-Kelompok
|
Kelompok-kelompok
|
|
Persaingan
|
Anggota kelompok elit pamong desa, petani kaya, dan pemuka agama
bersaaing dalam merebutkan dominasi pengambilan keputusan
|
1.
Kelompok elit pamong desa
dan kelompok elit pemuka agama bersaing dalam mengembangkan kiprah
pembangunan
2.
Warga Desa Kandolo dan
para pendatang merebutkan lahan Taman Nasional Kutai
|
|
Kontraversi
|
Warga sekitar TN
Kutai malah merusak hutan.
|
Kelompok elit pemuka agama terkesamping-kan akibat dominasi kelompok elit
pamong desa
|
|
Konflik
|
1.
Petugas Jagawana dihadang
oleh puluhan masyarakat Teluk Pandan
2.
Kalangan pelajar, pramuka,
pejabat, dan aparat keamanan dihadang oleh masyarakat Teluk Pandan
|
SIMPULAN
1.
Dalam artikel “Struktur
interaksi kelompok elit dalam pembangunan” terjadi derajat integrasi sosial
karena kelompok elit dan kelompok massa sebenarnya adalah kelompok yang berbeda
tetapi dalam kehidupan bermasyarakat mereka dapat saling menyesuaikan diri.
2.
Dalam artikel “Tolong bantu
perbaiki pertanian kami” terjadi derajat dissintegrasi karena masyarakat
sekitar Taman Nasional Kutai yang seharusnya bekerja sama dengan petugas Taman Nasional
Kutai malah melakukan pegrusakan hutan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar